Friday, August 5, 2011

Persahabatan bagai kepompong

Waktu saya kecil, saya adalah anak yang teramat sangat introvert. Saya tidak suka bergaul, saya tidak suka berbicara dengan orang lain (bahkan dengan orang tua saya sendiri!), saya tidak suka kegiatan apapun yang memerlukan partner, saya lebih baik pura-pura tertidur daripada harus ikut dalam satu obrolan dll. Dunia saya hanya buku, boneka dan kamar tidur saya.
Justify Full
Saya mulai sedikit berteman setelah duduk di bangku kelas 5 SD, dimana saya harus ikut jasa antar jemput dengan anak-anak yang rumahnya bersebelahan dengan saya. Semasa SMP, kembali saya menutup diri dan memilih-milih teman. Saya memilih yang tidak suka ngobrol, dan lebih suka memilih perpustakaan sekolah dibandingkan lapangan bermain atau cari pojokan untuk bergosip.

Masa SMA saya adalah my turning point. Di mana saya merasa lebih terbuka, lebih gila dan mulai membuka diri kepada berbagai jenis teman. Bahkan, kalau ingat kenakalan saya pada masa itu, saya masih geleng-geleng dan tersenyum sendiri. Sampai sekarang guru BP saya masih rajin menelfon dan menanyakan kabar. Mungkin takut anak didiknya yang paling bengal lengah dan kembali ke masa edan waktu dulu hehehe.

Masa kuliah saya, adalah masa saya benar-benar melepaskan diri dari kepompong dan berubah total menjadi saya yang seperti sekarang ini.

Entah kenapa saya berubah dari yang pendiam total menjadi orang yang senang membuka percakapan, ikut aktif dalam satu obrolan, menjadi joker di antara teman, dan suka menjadi the center of attention. Padahal dulu, kalau saja di mall ada gua, saya lebih suka mendekam di sana daripada harus berinteraksi dengan ratusan orang di sekitar saya.

Sekarang, melihat foto-foto saya di Facebook, saya kagum sendiri dengan banyaknya teman yang saya rindukan. Padahal mungkin baru kenal setahun-dua tahun yang lalu. Tapi melihat saya bahagia di antara mereka, saya membatin 'I must have got such good connection to miss them this much...'

Kalau masa SMA dan kuliah saya bergaul dalam hura-hura, dalam kebandelan dan kebadungan, kali ini saya bergaul dengan lebih 'bertanggungjawab'. Mungkin sadar umur juga... hehehe... Tapi bergaul dengan teman-teman luar biasa... teman-teman yang sukses di bidang-bidangnya... teman-teman yang membuat saya menjadi manusia yang lebih berguna, beradab dan berpandangan luas, itu adalah berkah...

Semasa karir saya, saya menemukan banyak sekali teman, yang sampai kini tidak mungkin saya lupakan atau tinggalkan... Bahkan rasa ingin bertemu itu terus timbul, dan baru terobati saat kita bisa bertatap muka kembali dan menuangkan rasa rindu lewat tawa lepas dan bersama membukan kenangan cerita lama.

Tapi, teman-teman saya di d'BCN adalah cerita unik tersendiri. Karena awal mula perkenalan kami sama sekali tidak didahului tatap muka. Kebanyakan kami hanya mengenal nama dan cerita masing-masing. Tapi rasa kagum akan kiprah kita, membawa kita ke satu pertemuan ke pertemuan yang lain. Dan rasa ingin bertemu lagi dan lagi seakan tidak terbendung. Lewat prestasi kita bertemu dan lewat prestasi kita saling mengingatkan betapa indah persaudaraan yang kita punya ini... aaaahhh makin rindu rasanya...

Saya mencintai teman-teman saya, dan kehilangan teman adalah bencana. Buat teman-teman yang ada di luar sana, I miss youuuuu!!!

-by ndy-